Jumat, 05 Oktober 2012

contoh pph post partum hemorragic

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perdarahan setelah melahirkan atau post partum hemorragic (PPH) adalah konsekuensi perdarahan berlebihan dari tempat implantasi dari plasenta, trauma ditraktus genetalia dan struktur sekitarnya atau keduanya. Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan seteiap tahunnya paling sedikit 128.000 wanita mengalami pedarahan sampai meninggal. Sebagian ebsar kematian tersebut terjadi dalam waktu 4 jam setelah melahirkan. Di Inggris (2000), separuh kematian ibu hamil akibat perdarahan disebabkan oleh perdarahan, disebabkan oleh perdarahan post partum. Di Idnonesia, sebagian besar persalinan terjadi tidak di rumah sakit, sehingga sering pasien yang bersalin di luar kemudian terjadi perdarahan post partum terlambat sampai ke rumah sakit, saat datang keadaa numum/hemadinamiknya sudah memburuk, akibatnya mortalitas tinggi. Menurut Depkes RI, kematian ibu di Indonesia (2002) adalah 650 ribu tiap 100.000 kelahiran hidup dan 43% dari angka tersebut disebabkan oelh redarahan post partum. Apabila terjadi perdarahan yang berlebihan pasca persalinan harus dicari etiologinya yang spesifik. Atonia uteri, retensio plasenta (termasuk plasenta akreta dan varian), sisa plasenta, dan laserasi traktus genetalia merupakan penyebab sebagian besar perdarahan post partum. Dalam 20 tahun terakhir, plasenta akreta mengalahkan atonia uteri sebagai penyebab tersering perdarahan post partum yang keparahannya mengharuskan dilakukan tindakan hiterektomi. Laserasi traktus genetalia yagn dapat terjadi sebagai penyebab perdarahan post partum antara lain laserasi perinium, laserasi vagina, cedcera levator oni dan cedera pada serviks uteri. B. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk dapat membuat asuhan kebidanan itu nifas patologis sesuai 7 langkah Hellen Varney secara tepat dan benar. 2. Tujuan Khusus - Pengumpulan data dasar - Intereretasi data dasar - Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera - Rendana asuhan yang menyeluruh - Palaksanaan asuhan - Evaluasi BAB II TINJAUAN TEORI I. Perdarahan Post Partum A. Definisi Perdarahan post partum didefinisikan sebagai hilangnya 500 ml atau lebih darah setelah anak lahir. Pritchard dkk mendapatkan bahwa sekitar 5% wanita yang melahirkan pervaginam kehilangan lebih dari 1000 ml darah. B. Epidemiologi Perdarahan post partum dini jarang disebabkan oleh retensi potongan plsenta yang kecil, tetapi plasenta yang tersisa sering menyebabkan perdarahan pada akhir masa nifas, kadang-kadang plasenta tidak segera terlepas. Bidang obstetri membuat batas-batas durasi kala tiga secara agak ketat sebagai upaya untuk mendefinisikan retensio plasenta sehingga perdarahan akibat terlalu lambatnya pemisahan plasenta dapat dikurangi. Combs da nlaras meneliti 12.275 persalinan pervaginam tunggal dan melaporkan median durasi kala III dan 6 menit dan 3,3% berlangsung lebih dari 30 menit. Beberapa tindakan untuk mengatasi perdarhaan, termasuk kuretase atau transfusi, meningkat pada kala tiga yang mendekati 30 menit atau lebih. Efek perdarahan banyak bergantung pada volume darah pada sebelum hamil dan derajat anemia saat kelahiran. Gambaran perdarahan post partum yang dapat mengecohkan adalah nadi dan tekanan darah yang masih dalam batas normal sampai terjadi kehilangan darah yang sangat banyak. C. Klasifikasi Klasifikasi perdarahan post partum : 1. Perdarahan post partum primer / dini (early post partum hemarrhage), yaitu perdarahan yang terjadi dalam 24 jam pertama. Penyebab utamanya adalah atonia uteri, retention plasenta, sisa plasenta dan robekan jalan lahir. Banyaknya terjadi pada 2 jam pertama. 2. Perdarahan post partum sekunder / lambat (late post partum hemorrhage), yaitu perdarahan yang terjadi setelah 24 jam pertama. D. Etiologi Etiologi dari perdarahan post partum berdasarkan klasifikasi di atas adalah : a. Etiologi perdarahan post partum dini : 1. Atonia Uteri Faktor predisposisi terjadi atonia uteri adalah • Umur yang terlalu muda / tua • Prioritas yang dijumpai pada multipara dan grande multipara • Partus lama dan partus terlantar • Uterus terlalu tegang dan besar misal pada gemelli , hidramnion / janin besar • Kelainan pada uterus seperti mioma uteri, uterus couveloair pada solusio plasenta • b. E. II.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar